People every day to eat from the mouth down, filling her stomach. Is it every day to eat from the mouth upwards, filling his brain (learning)?
(
Meladee McCarty)

Rabu, 30 Maret 2011

Pengantar teknik Industri bab 2

A. Defenisi Teknik Industri
Teknik industry merupakan terjemahan dari Production Engineering merupakan salah satu disiplin yang terkait erat dan merupakan pokok dari teknik industry (industrial engineering). Pada disiplin teknik produksi, atau sering pula disebut dengan teknik manufaktur (manufacturing engineering)akan dibahas segala pertimbanganyang diperlukan dalam kaitannya dengana proses produksi. Permasalahan-permasalahan yang ada meliputi desain dan pemilihan mesin (process engineering), desain peralatan-peralatan bantu (tools, jigs, dan fixtures), estimasi biaya,system perawatan (maintenance), dan pengepakan (packaging).
Ruang lingkup disiplin teknik industritidak hanya terbatas pada sector industry pengelolaan logam, melainkan juga bias diaplikasikandisetiap system operasional/produksi apapun, seperti industry kimia, jasa pelayanan, dll.


B. Keterkaitan antara Perancangan Produk dan Perancangan Proses Produksi
Interaksi kerja antara perancangan produk dengan perancangan proses produksimutlak harus diadakan agar dapat diperoleh biaya produksi yang paling ekonomis.
Kondisi yang tak menguntungkan yaitusedikit sekali sarjana teknik industry menguasai aspek-aspekperancangan (desain) produk, dan sebaliknya sedikit pula perancang produk (produk designer) yang mengerti seluk-beluk mengenai teknologi produksi (process engineering).
C. Teknik-Teknik Pembuatan Produk (process engineering)
Proses engineering berkaitan dengan aktivitas-aktivita perancangan proses yang diperlukan untuk membuat suatu produk. Ada bebbagai macam proses manufakturyang bias dijumpai, namun secara umum hal ini dapat dibedakan dalam: metallurgical transformation, pengecoran, pembentukan dan pemotongan logam, pengelasan, penyambungan, perakitan dan penyelesaian akhir.
1. Proses transformasi metalurgi
Proses yang umum dilakukan untuk memperbaiki sifat-sifat mekanis logam adalah proses perlakuan panas. Sifat-sifat logam: tensile strength, hardness, impact resistance, malleability, fatigue resistance, dan corrosion resistance.
2. Proses pengecoran
Merupakan proses pengolahan logam menjadi bentuk kasar yang selanjutnya akan mengalamiproses penghalusan, dimana dilakukan dengan cara menuangkan logam cair ke dalam sebuah rongga cetak
3. Proses pembentukan logam
Merupakan proses dimana logam dibentuk dengan cara ditekan sampai terjadi bentuk yang dikehendaki. Macam-macam proses pembentukan logam:
a. Proses pengerolan (rolling)
b. Proses penarikan kawat (wire drawing)
c. Proses penempaan (forging)
d. Proses extrusi
e. Proses pembekuan/pelengkungan (bending)
f. Proses squeezing
g. Proses drawing dan stretching
4. Proses pemotongan logam
a. Proses pengguntingan, dilakukan dengan cara menekan dua sisi pisau tajam ke lembaran logam.
b. Proses pembubutan, dilakukan dengan cara memutar benda kerja dan kemudianmemotong/merautnya dengan memakankan sebuah pisau/pahat potong ke benda kerja tersebut.
c. Proses pengedrilan,proses pembuatan, pelebaran, dan penghalusan sebuah lubang.
d. Proses perataan, proses perataan permukaan benda yang mana gerakan pemotong logam dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
e. Proses pengefraisan, proses perataan permukaan benda dimana pisau frais yang berupa mata pisau/pahat dalam jumlah banyak akan bergerak berputar memotong secara bergantian secara cepat.
f. Proses broaching, proses dimana sejumlah gigi pahat yang tersusun secara seri akan melaksanakan proses perautan/pemotongan permukaan benda kerja.
g. Proses penggergajian dan pengikiran, melalui sederat gigi pahat potong yang bergerak dengan cara ditekan ataupun ditarik maju mundur.
h. Proses penggerindaan, proses perautan material yang dilaksanakan oleh sebuah abrasive material yang bergerak secara kontinyu terhadap benda kerja.
5. Proses pengelasan
Merupakan proses penyambungan dua logam dengan jalan memanaskan atau menekan kedua logam tersebut satu sama lain.
6. Proses penyambungan dan perakitan
Merupaka proses dimana berbagai macam komponen, parts atau sub-assemblies akan digabungkan satu dengan yang lain untuk membentuk sebuah produk rakitan lengkap.
7. Proses penyelesaian akhir
Merupakan proses dengan langkah-langkah kegiatan untuk memperoleh penampang benda kerja yang lebih halus, melindungi permukaan benda kerja ataupun juga untuk hal-hal yang lebih bersifat memperbaiki efek estetiknya.
8. Lembaran proses dan daftar material
Ada berbagai macam lembaran proses yang dikenal seperti: peta proses operasi, route sheet, dan lain-lain.
Bill of material adalah sebuah daftar komponen-komponen atau material yang diperlukan untuk menyusun sebuah produk rakitan lengkap
9. Penanganan perkakas dan peralatan untuk proses produksi
Perancangan peralatanpotong dimaksudkan untuk memperoleh perkakas yang efektif dan ekonomis pada saat digunakan untuk melaksanakan operasi pemotongan.

D. Estimasi Biaya Produksi (Manufacturing cost)
Estimasi biaya adalah langkah yang penting dalam kegiatan manufacturing. Biaya-biaya yang berstruktur dapat diklasifikasikan dalam tiga komponen biaya utama yaitu;
a. Biaya material langsung, berupa pembiayaan yang dikeluarkan untuk pengadaan material yang diperlukan langsung untuk menghasilkan produk.
b. Biaya pekerjaan langsung, biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah para pekerja langsung misalnya operator mesin.
c. Biaya overhead, biaya-biaya produksi yang dikeluarkan selain untuk biaya material atau pekerjaan langsung. Sebagai contoh biaya material atau pekerja tidak langsung adalah merupakan biaya overhead.


E. Perencanaan Pemeliharaan Sistem Produksi

Maksud utama dari aktivitas preventive maintenance terutama untuk menjaga agar peralatan/komponen bias lebih tahan lama dan minimalisasi terjadinya emergency maintenance.

F. Kegiatan Pembungkusan/Pengemasan
Pembungkusan atau pengemsan merupakan fase terakhir dari kegiatan produksi. Produk akhir harus dibungkus/dikemas sebaik-baiknya untuk mencegah kerusakan pada saat dipindahkan atau dikirim ke konsumen.
G. Pengorganisasian Kegiatan Produksi dalam Sebuah Industri Manufaktur

1. Penjualan dan pemasaran
Pelanggan akan memesan untuk dibuatkan suatu rancangan produk sesuai dengan spesifikasi kebutuhannya.
Pelanggan akan membeli satu atau lebih produk yang dibuat secara bebas.
Suatu pesanan yang didasarkan pada suatu ramalan kebutuhan dari suatu produk tertentu di masa akan dating.
2. Perancangan produk
Bilaman produk harus dibuat sesuai dengan spesifikasi khusus yang dikehendaki oleh pemesan, maka disini perancangan produk akan sangat tergantung atau harus disediakan oleh kustemer itu sendiri, hal ini bias dijumpai dalam kasus job order. Rancangan produk didokumentasikan dengan bantuan gambar-gambar kerja. Untuk melihat aspek kelayakan teknis maupun ekonomis seringkali dibuat sebuah prototype dan rancangan produk yang akan dibuat maupun dipasarkan.
3. Teknik produksi
Bagian teknik produksi dari sebuah industry manufaktur akan memiliki 4 tanggung jawab pokok, yaitu;
a. Memberikan saran dan rekomendasi teknis departemen perancangan produk.
b. Menetapkan langkah-langkah proses produksi
c. Menetapkan spesifikasi dan rancangan teknis dari perkakas dan alat bantu lainnya
d. Bertindak sebagai trouble shooting
4. Teknik industry
Berfungsi untuk menetapkan metode kerja dan waktu standar untuk setiap aktivitas produksi.
5. Perancangan dan pengendalian produksi
Melakukan: perencanaan kebutuhan, penjadwalan, penyebaran, ekspedisi.
6. Proses manufaktur
Proses untuk merubah bentuk bahan baku menjadi produk jadi.

7. Pengendalian kualitas
Departemen pengendalian kualitas bertanggung jawab untuk menjamin agar kualitas dari produk dan komponen-komponennya bias memenuhi standar yang telah dispesifikasikan oleh perancangnya. Pada langkah ini material maupun komponen yang diterima dari pemasok luar harus diperiksa dan dites kualitasnya sebelum diproses. Selanjutnya produk-produk yang dibuat dalam proses pabrikasi harus pula diperiksa secara seksama kualitas nya selama langkah-langkah produksi berlangsung.
8. Pengiriman dan pengendalian persediaan
Langkah terakhir dalam siklus manufacturing adalah berupa aktivitas pengiriman dan pendistribusian produk langsung ke konsumen. Maksud daripada pengendalian persediaan disini adalah untuk memberi jaminan agar produkbaik dari segi jumlah maupun macamnya selalu tersedia setiap saat untuk memenuhi permintaan konsumen.

H. Klasifikasi Proses Produksi Berasarkan Jumlah Produk yang Dihasilkan
Industry manufaktur dapat diklasifikasikan dalam 3 type yaitu:
a. Job shop production, industry yang bekerja berdasarkan pesanan.
b. Batch production, membuat produk dalam jumlah atau volume dengan skala medium size.
c. Mass production, menghasilkan produk dalam jumlah besar tetap relative sejenis.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar