Fasilitas produksi adalah seesuatu yang dibangun, diadakan, atau diinvestasikan guna melaksanakan aktivitas produksi. Untuk melaksanakan suatu aktivitas produksi dibutuhkan lokasi produksi. Penetapan suatu lokasi produksi merupakan salahsatu hal yang sangat penting dalam proses perancangan pabrik. Pemilihan lokasi pabrik yang akan didirikan bersangkutpaut dengan kesuksesan modal yang ditanamkan untuk pendirian pabrik tersebut. Pada dasarnya lokasi pabrik yang ideal adalah terletak pada suatu tempat yang pada akhirnya mampu memberikan total biaya produksi yang rendah dan keuntungan yang maksimal. Pemilihan lokasi merupakan keputusan yang penting, karena kekeliruan yang dibuat dapat mengakibatkan bertambahnya biaya produksi.
I. Dasar-Dasar Pemilihan Lokassi Pabrik
Ada dua langkah utama yang seharusnya diambil dalam proses penentuan lokasi suatu pabrik, yaitu pemilihan daerah atau territorial secara umum dan pemilihan berdasarkan size dari jumlah penduduk (community) dan lahan secara khusus.
Pemilihan daerah secara umum adalah untuk mendapatka informasi secara umum dan setelah itu ditentukanlah community-nya dan lahan yang dikehendaki secara umum. Alternatif pemilihan daerahnya diklasifikasikan menjadi:
a) Lokasi di kota besar (city location)
b) Lokasi di pinggir kota (sub-urban location)
c) Lokasi jauh di luar kota (urban location)
Luas areal yang dibutuhkan dalam pendirian suatu pabrik dapat dirumuskan dengan ketentuan umum, yaitu sekurang-kurangnya lima kali luas areal yang betul-betul dipakai untuk penempatan fasilitass produksi yang dibutuhkan.
II. Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan di Dalam Menentukan Alternatif Lokasi Pabrik
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan didalam penentuan lokasi pabrik yang akan didirikan, diantaranya:
a) Faktor-faktor yang berkaitan dengan production input/output
Suatu pabrik biasanya didirikan dengan memperhatikan factor yang berkaitan dengan lokasi dimana sumber-sumber material input diperoleh dan lokasi dimana hasil-hasil produksi akan didistribusikan. Lokasi pabrik cenderung akan dipilih berdekatan dengan sumber-sumber material bilamana dalam proses produksinya material yang diolah akan mengalami penyusutan yang besar sekali (proses analytic). Selanjutnya lokasi pabrik cenderung untuk dipilih berdekatan dengan wilayah pemasaran bilamana proses produksinya cenderung mengarah ke penggabungan/perakitan dari beberapa material (proses synthetic).
a) Faktor-faktor yang berkaitan dengan proses produksi (process Technology)
Energi adalah merupakan faktor production input yang sangat memegang peranan kuat untuk kelangsungan industry. Hampir semua industri akan memerluakan energy listrik dalam jumlah yang besar untuk berbagai macam kebutuhan dalam proses produksinya, sehingga pada penentuan lokasi sebuah pabrik akan mempertimbangkan hal tersebut
Pendirian pabrik dalam suatu lokasi juga mempertimbangkan tersedianya tenaga kerja dalam jumlah dan skillyang diperlukan. Tingkat upah yang harus diberikan seringkali menjadi daya tarik untuk meletakkan lokasi industry pada wilayah tertentu.
Selain factor energy dan tenaga kerja, terdapat beberapa factor yang juga mempengaruhi yaituketersediaan air yang cukup besar untuk kebutuhan proses maupun minum.
b) Faktor-faktor yang berkaitan dengan kondisi lingkungan luar
Penetapan lokasi pabrik juga akan dipengaruhi oleh factor-faktor luar (environmental factors) yang memiliki hubungan dengan proses produksi maupun sumber-sumber input. Faktor-faktor luar itu antara lain sarana dan prasarana produksi, transportasi, kondisi sosial budaya masyarakat, norma/adat istiadat tradisi, tingkat pendidikan anggota masyarakat, kebijakan pemerintah seperti UU, sistem perpajakan, stabilitas keamanan dan politik menjadi pertimbangan khusus dalam evaluasi serta penetapan alternatif lokasi yang feasible.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa permasalahan pemilihan alternative lokasi yang harus diputuskan oleh manajemen industry akan sangat bersifat strategis, dengan biaya produksi seminimal mungkin.
I. Metode-Metode Pemilihan dan Penetapan Alternatif Lokasi Pabrik
Dalam menentukan alternatif lokasi pabrik, terdapat beberapa cara/ metode, diantaranya:
a) Metode rangking procedure
Metode ini bersifat kualitatif atau subjektif, prosedur yang dilakukan harus dilaksanakan sesuai langkah-langkah berikut:
v Identifikasi factor-faktor yang relevan dengan proses pemilihan lokasi pabrik.
v Pemberian bobot untuk masing-masing factor yang telah diidentifikasi.
v Lakukan penilaian untuk masing-masing factor yang diidentifikasi untuk masing-masing alternatif lokasi yang akan dievaluasi.
b) Metode analisis pusat gravitasi
Metode anlisis pusat gravitasi dalam hal ini dibuat dengan memperhitungkan jarak masing-masing lokasi sumber material atau wilayah pemasaran tadi dengan lokasi pabrik yang direncanakan.
Dalam metode analisis pusat gravitasi harus diperoleh ramalan kebutuhan finished goods output maupun material input, serta koordinat geografis dari lokasi pabrik yang direncanakan.
c) Metode analisa transportasi programa linier (the least cost assigment routine method)
Formulasi transportasi program linear dipergunakan untuk menentukan pola distribusi yang terbaik dari lokasi pabrik ke wilayah pemasaran tertentu. Ada beberapa metode di dalam penyelesaian masalah transportasi , salahsatunya dikenal dengan metode heuristics atau the least cost assigment routine method
Metode heuristics bertujuan meminimalisasi total cost untuk alokasi suplai produk pada setiap lokasi tujuan. Dengan memperhatikan struktur biaya transportasi yang ada, maka alokasi suplai dari masing-masing sumber untuk memenuhi kebutuhan masing-masing lokasi tujuan diprioritaskan berturut-turut sesuai dengan struktur biaya terkecil sehingga diharapkaan pada akhirnya akan diperoleh total biaya yang terkecil. Metode ini memang cukup sederhana namun tidak member jaminan bahwa hasil akan optimum karenanya diperlukan langkah optimasi lebih lanjut.
thank's for this info :)
BalasHapus