BAB I
PENDAHULUAN
1.1. TUJUAN PERCOBAAN
• TUJUAN UMUM
1. Praktikan dapat memahami secara umum tentang mesin CNC TU-3A
2. Praktikan dapat membedakan antara mesin fris konvensional dengan CNC TU-3A
3. Praktikan mengetahui bagian-bagian mesin dan fungsinya
4. Praktikan mengetahui prinsip kerja mesin CNC TU-3A
5. Praktikan mengerti mengenai mekanisme pemotongan pada mesin CNC TU-3A
• TUJUAN KHUSUS
1. Praktikan dapat mengoperasikan mesin CNC TU-3A
2. Praktikan dapat membuat produk (benda kerja) pada mesin CNC TU-3A
3. Dapat memahami dengan jelas pemrograman pada mesin CNC TU-3A baik secara absolute maupun inkramental
4. Praktikan dapat menentukan titik referensi dengan benar
1. 2. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyiapkan BK sesuai dengan ukura, dan peralatan yang digunakan dalam proses pengerjaan.
2. Memasang BK pada pencekan yang terlebih dahulu benda kerja diberi penyangga dan menguncinya dengan kunci pencekam.
3. Menutup pintu pengaman agar geram-geram tidak mengenai operator.
4. Menghidupkan mesin dengan kunci saklar
5. Memutar saklar sumbu utama untuk penggunaan secara manual dengan kecepatan yang sangat rendah.
6. Menentukan titik referensi dengan cara membawa pahat pada sumbu x, sumbu y, sumbu z dan mengembalikan posisi titik koordinat kedalam titik nol untuk masing-masing sumbu.
7. Menekan tombol H/C untuk menampilkan tabel program CNC pada layer.
8. memasukkan program pada layar. Setelah program dimasukkan mengecek ulang program dengan tombol M untuk mengetahui apakah program sudah benar dan sesuai dengan yang telah dibuat.
9. Setelah program dicek, mengatur kecepatan spindel dan hantaran benda kerja yang diinginkan sesuai dengan kehalusan permukaan benda kerja.
10. Memutar tombol pelayanan CNC, setelah itu menekan tombol START untuk memulai proses pengerjaan BK.
11. Setelah pengerjaan selesai, mesin dimatikan dan BK dilepas dari pencekam.
12. Membersikan mesin CNC dan geram-geram dengan menggunakan kuas setelah proses pengerjaan selesai.
LATAR BELAKANG
Dewasa ini, manufakturing lebih dimodernasasikan dengan menggunakan teknologi yang lebih maju. Contohnya mesin-mesin produksi yang dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang dapat meningkatkan mutu dan kualitas benda kerja yang dihasilkan.
Numeric control merupakan suatu aplikasi dari kemajuan teknologi, dimana benda kerja yang dihasilkan memiliki ketelitian yang bagus dan kehalusan yang tinggi. Mesin ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat.
Salah satu dari mesin numeric control adalah mesin CNC atau computer numerically controlled. Mesin CNC ini dilengkapi dengan komputer untuk menerima, mengolah dan melaksanakan perintah yang diprogramkan oleh operator mesin.
Dalam menggunakan mesin ini, bila suatu saat dibutuhkan operator yang terampil dan mengerti akan mesin ini, bila suatu saat ada kesalahan program yang dapat menghambat proses pengerjaan.
Sebagai mahasiswa Teknik Mesin, kita diharuskan untuk mengerti dan memahami cara mengoperasikan mesin CNC ini. Misalnya menyusun program dan memasukkan ke dalam program komputer untuk selanjutnya keluar dalam bentuk perintah untuk melakukan proses pengerjaan benda kerja sesuai dengan bentuk desain yang dirancang.
Dalam praktikum ini diberikan latihan dan cara membuat program dan cara mengoperasikan mesin CNC yang kemudian dimasukkan ke program komputer dengan maksud agar mesin mengerjakan benda kerja sesuai program tersebut.
BAB II
TEORI DASAR
2.1. URAIAN KHUSUS TU-3A
Mesin CNC TU-3A adalah salah satu mesin CNC yang memungkinkan pemotongan benda kerja dilakukan secara tiga dimensi laju pahat terhitung dalam 1:0.01 mm yang merupakan skala terkecil untuk mendapatkan dimensi benda yang baik dan tepat.
Pergerakan pahat dapat dilakukan secara linear (pergerakan pemotongan lurus), secara radius (pergerakan pemotongan melingkar), dan secara vertikal (pengeboran, pergerakan naik turun). Meja hantaran spindel bergerak secara 3 dimensi sesuai dengan program yang telah ditulis di layar komputer. Kecepatan gerak dan kecepatan asutannya dapat diatur sesuai dengan kehendak operator. Demikian pula kecepatan putar spindel sehingga memungkinkan mengerjakan benda dalam waktu yang singkat.
Pahat-pahat potong mesin TU-3A tersedia dalam bentuk yang bervariasi yang memungkinkan banyak pengerjaan permesinan dapat dilakukan pada mesin ini seperti pemotongan bentuk lubang, pemotongan permukaan, pemotongan berat dan lain-lain.
Kelengkapan lain adalah system alarm otomatis dan tombol darurat yang menyebabkan mesin sangat sensitif terhadap keadaan darurat dengan pengertian bahwa apabila mesin dioperasikan terhadap kesalahan program, maka secara otomatis system ini memberi tanda alarm.
Mesin CNC TU-3A mempunyai tiga sumbu utama dengan dasar system koordinat cartesius (searah jarum jam).
• TIPE-TIPE MESIN CNC
a. Mesin CNC Plasma
Mesin CNC Pemotong Plasma menggunakan kendali numerik untuk mengatur senter pemotong plasma. Plasma ini dihasilkan dengan melewatkan gas melalui suatu busur listrik. Gas ini diionisasikan oleh busur dengan temperatur sangat tinggi pemotongan busur diproduksi, yang mana dibolehkan untuk pemotongan logam besi dan bukan besi. Mesin tric plasma secara tepat akan memotong halus. Akibat bagian dari lempengan plasma.
b. Mesin CNC Pembentuk Pegas
Membuat pegas dengan memotong plasma dengan menggulung plat atau baja pegas menjadi potongan/bagian-bagian kompleks melalui penggunaan cetakan. Cetakan ini dipastikan oleh control numeris dan dapat deprogram untuk bagian yang berbeda dan ukuran pegas. Mesin ini dapat secara otomatis memproduksi ribuan pegas tiap jam.
c. Mesin CNC Laser Pemotong
Sangat mirip dengan pemotong plasma, mesin CNC laser menggunakan lampu koheren sebagai pemotong
d. Mesin CNC Vertikal
Pusat permesinannya adalah fris vertical yang menggunakan pengatur posisi secara vertical control numeris dan pengganti peralatan untuk membuat bagian mesin yang kompleks dalam satu penyetelan.
e. Mesin CNC Horizontal
Mesin fris yang dikontrol numeris, dilengkapi dengan kemampuan yang dimiliki pusat permesinan horizontal.
• SISTEM PERSUMBUAN
Kode persumbuan yang digunakan adalah dengan system persumbuan 3 dimensi yaitu sumbu X, Y, Z.
Sumbu X : menunjukkan arah gerakan meja kerja secara
horizontal.
Sumbu Y : menunjukkan arah gerakan meja kerja secara
melintang
Sumbu Z : menunjukkan arah gerakan meja kerja secara
Vertical
Persumbuan CNC TU-3A Vertikal
+z
. +y
-x +x
-y
-z
Persumbuan CNC TU-3A Horizontal
+y
+x
-z +z
-x
-y
Pemakanan secara Horizontal
Pada pemakanan secara horizontal pahat diletakkan sejajar dengan sumbu Z dengan posisi horizontal
Pemakanan secara Vertikal
Pada pemakanan vertical pahat diletakkan sejajar dengan sumbu Z dengan posisi vertical
• PETUNJUK PUTARAN SUMBU UTAMA
Jenjang putaran 50-3200 (putaran/menit) yang sumbu utama standar ENC, lubang sumbu utama 16 mm.
• ALAT PENCEKAM
Batang-batang Pencekam
Dipasang langsung pada mesin tergantung benda kerjanya.
Blok Cekam Bertingkat
Tinggi : 60 mm
Untuk mencekam benda kerja diperlukan sekurang-kurangnya dua blok
Ragum Mesin
Lebar Mulut : 60 mm
Kapasitas cekam : 60 mm
Cekam Rahang Tiga
Untuk pencekaman benda kerja bulat
Cekam Rahang Empat
Untuk pencekaman benda kerja bulat, segiempat, segi delapan secara sentris.
• SISTEM PERPAHATAN
JENIS PAHAT
1. Pahat Jenis Biasa
Bentuk piringan yang hanya memiliki sisi pada sekeliling
2. Pemotong Fris Samping
Mirip dengan pemotong dalam kecuali letaknya disamping
3. Pemotong Gergaji Pembelah Logam
MIrip dengan pemotong fris datar atau samping kecuali pembuatannya sangat tipis.
4. Pemotong Fris Sudut
Dibuat untuk pemotongan sudut tunggal maupun sudut ganda
5. Pemotong Fris Bentuk
Sisi pemotongnya diberi suatu bentuk khusus
6. Pemotong Fris Ujung
Mempunyai poros integral atau tirus untuk keliling dan ujungnya
7. Pemotong Celah
Mempunyai pemotong datar kecil atau fris samping seperti fris ujung.
PERAWATAN PAHAT
Perlu diperhatikan :
1. Bahan Benda Kerja
Bahan yang digunakan sebagai benda kerja perlu diketahui tingkat kekuatan bahan sehingga kita dapat menentukan jenis pahat yang harus digunakan.
2. Penggunaan Fluida
Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi panas pada pahat akibat pengaruh gesekan dengan bekerja. Dimana, pada keadaan panas pahat akan mudah mengalami keausan.
• PROSEDUR PEMBUATAN BENDA KERJA
1. Menentukan BK yang akan dibuat dan ukurannya
2. menentukan program yang akan digunakan dan membuat langkah program yang diinginkan
3. Benda kerja dicekam dalam pemegang lalu spindel utama benda kerja dihidupkan
4. Program yang akan diinput disiapkan
5. Mesin dihidupkan dengan pelayanan mesin manual
6. Menentukan titik referensi awal yang sesuai dengan yang direkomendasikan dengan cara membawa mata pahat sampai bersentuhan dengan benda kerja
7. Memasukkan program ke dalam computer
8. Memeriksa hasil program dengan fungsi M (-1)
9. Setelah program direkam, program dapat dijalankan untuk melaksanakan pengefrisan dengan menekan tombol START
10. Setelah BK selesai, BK dilepas dari spindel.
BAB III
DATA MESIN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN
3.1. DATA MESIN CNC TU-3A
1. Saklar utama dengan kundi dapat dilepas, memori hilang bila mesin dimatikan.
2. Lampu control menunjukkan suplay tenaga pada mesin dan unit pengendali.
3. Tombol darurat dengan penguncian, membuka tombol, putar tombol ke kiri.
4. Saklar pemilih untuk system persumbuan dan untuk pekerjaan metric dan inchi.
5. Saklar yang digunakan pada saat menentukan titik referensi secara manual dan dapat diputar apabila kita ingin menggunakan pengendali mesin-mesin otomatis CNC.
6. Amperemeter yaitu alat yang menunjukkan besarnya kuat arus yang mengalir atau yang disuplay pada mesin.
7. Kaset rekaman yang fungsinya untuk menyimpan data yang telah diinput.
8. Tombol H/C digunakan untuk mengendalikan mesin secara menual atau otomatis.
9. Lampu indicator pelayanan CNC
10. Tombol start untuk memulai pengerjaan pada mesin serta pembacaan program.
11. Tombol numeric untuk memasukkan data.
3.2. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
3. 2. 1. Alat yang digunakan
Mesin CNC TU-3A
Pahat Fris dengan diameter 4 mm untuk pemotongan benda kerja
Kunci pencekam pemegang padat untuk menguatkan kedudukan pahat.
Kunci pencekam benda kerja untuk menguatkan posisi benda kerja.
Kuas, untuk membersihkan geram-geram yang terselubung.
Fluida pendingin untuk mencegah tejadinya keausan pada pahat.
3. 2. 2. Bahan yang digunakan
Batang Logam aluminium dengan dimensi :
Panjang : 100 mm
Lebar : 50 mm
Tebal : 10 m
10
50
100
BAB IV
ANALISA PROGRAM DAN PEMBAHASAN
MESIN CNC TU-3A
4.1. ANALISA PROGRAM ABSOLUT
A. LEMBAR PROGRAM ABSOLUT
NO
G
(M) X
(F) (D) Y
(J) (S) Z
(K) F
(L) (T) (D) KET
00 92 00 00 200
01 90
02 M 03
03 01 00 00 00 60
04 25 L=11
05 00 00 00 -200
06 25 L=11
07 00 00 00 -400
08 01 00 00 200 60
09 M 05
010 M 30
011 91
012 01 00 00 -200 60
013 01 00 300 00 60
014 01 6500 00 00 60
015 01 -350 300 00 60
016 01 -6150 00 00 60
017 01 00 300 00 60
018 01 5750 00 00 60
019 01 -150 300 00 60
020 01 -5600 00 00 60
021 01 00 300 00 60
022 01 5500 00 00 60
023 03 2614 -1797 00 60
024 M 99 i = 2614 j = 1003 k = 00
025 03 2494 1529 00 60
026 M 99 i = 00 j = 2800 k = 00
027 01 00 300 00 60
028 01 -2150 00 00 60
029 01 -1200 1200 00 60
030 01 1200 1200 00 60
031 01 1850 00 00 60
032 01 00 -300 00 60
033 01 -1850 00 00 60
034 01 -900 -900 00 60
035 01 900 -900 00 60
036 01 1850 00 00 60
037 01 00 300 00 60
038 01 -1850 00 00 60
039 01 -600 600 00 60
040 01 600 600 00 60
041 01 1850 00 00 60
042 01 00 -300 00 60
043 01 -1850 00 00 60
044 01 -300 -300 00 60
045 01 300 -300 00 60
046 01 1850 00 00 60
047 01 00 300 00 60
048 01 -1850 00 00 60
049 01 2150 00 00 60
050 01 00 1500 00 60
051 03 -2494 1529 00 60
052 M 99 i = 2494 j = 1271 k = 00
053 03 -2614 -1797 00 60
054 M 99 i = 00 j = 2800 k = 00
055 01 -5500 00 00 60
056 01 00 300 00 60
057 01 5600 00 00 60
058 01 150 300 00 60
059 01 -5750 00 00 60
060 01 00 300 00 60
061 01 6150 00 00 60
062 01 350 300 00 60
063 01 -6800 00 00 60
064 01 00 5000 00 60
065 01 300 00 00 60
066 M 17
B. PENJELASAN LANGKAH PROGRAM ABSOLUT
G 92 : Pergeseran titik referensi
x : 00 y : 00 z : 200
G 90 : Pemrograman Absolut
M 03 : Spindel Fris hidup
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 00 y : 00 z : 00
G 25 : Pemanggilan subprogram L : 11
G 00 : Gerakan cepat
x : 00 y : 00 z : -200
G 25 : Pemanggilan subprogram L : 11
G 00 : Gerakan cepat
x : 00 y : 00 z : -400
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 00 y : 00 z : 200
M 05 : Spindel fris mati
M 30 : Program berakhir
G 91 : Pemrograman Inkramental
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 00 y : 00 z : -200
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 00 y : 300 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 6500 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : -350 y : 300 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : -6150 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 00 y : 300 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 5750 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : -150 y : 300 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : -5600 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 00 y : 300 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 5500 y : 00 z : 00
G 03 : Interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam
x : 2614 y : -1797 z : 00
M 99 : Parameter interpolasi melingkar
I : 2614 J : 1003
G 03 : Interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam
x : 2494 y : 1529 z : 00
M 99 : Parameter interpolasi melingkar
I : 00 J : 2800
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 00 y : 300 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : -2150 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : -1200 y : 1200 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 1200 y : 1200 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 1850 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 00 y : 300 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : -1850 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : -900 y : -900 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 900 y : -900 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 1850 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 00 y : 300 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : -1850 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : -600 y : 600 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 600 y : 600 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 1850 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 00 y : -300 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : -1850 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : -300 y : -300 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 300 y : -300 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 1850 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 00 y : 300 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : -1850 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 2150 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 00 y : 1500 z : 00
G 03 : Interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam
x : -2494 y : 1529 z : 00
M 99 : Parameter interpolasi melingkar
I : 2494 J : 1271
G 03 : Interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam
x : -2614 y : -1797 z : 00
M 99 : Parameter interpolasi melingkar
I : 00 J : 2800
G 01 : Interpolasi lurus
x : -5500 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi lurus
x : 00 y : 300 z : 00
G 01 : Interpolasi lurus
x : 5600 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi lurus
x : -150 y : 300 z : 00
G 01 : Interpolasi lurus
x : -5750 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi lurus
x : 00 y : 300 z : 00
G 01 : Interpolasi lurus
x : 6150 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi lurus
x : 350 y : 300 z : 00
G 01 : Interpolasi lurus
x : -6800 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi lurus
x : 00 y : 5000 z : 00
G 01 : Interpolasi lurus
x : 300 y : 00 z : 00
M 17 : Kembali ke program pokok
4.2. ANALISA PROGRAM INKRAMENTAL
A. LEMBAR PROGRAM INKRAMENTAL
NO G
(M) X
(F) (D) Y
(J) (S) Z
(K) F
(L) (T) (D) KET
000 02 00 00 200
001 90
002 M 03
003 01 00 00 -200 60
004 25 L = 9
005 25 L = 9
006 01 00 00 600 60
007 M 05
008 M 30
009 01 00 00 -200 60
010 01 00 300 00 60
011 01 6500 00 00 60
012 01 -350 300 00 60
013 01 -6150 00 00 60
014 01 00 300 00 60
015 01 5750 00 00 60
016 01 -150 300 00 60
017 01 -5600 00 00 60
018 01 00 300 00 60
019 01 5500 00 00 60
020 03 2614 -1797 00 60
021 M 99 i = 2614 j = 1003 k = 00
022 03 2494 1529 00 60
023 M 99 i = 00 j = 2800 k = 00
024 01 00 300 00 60
025 01 -2150 00 00 60
026 01 -1200 1200 00 60
027 01 1200 1200 00 60
028 01 1850 00 00 60
029 01 00 -300 00 60
030 01 -1850 00 00 60
031 01 -900 -900 00 60
032 01 900 -900 00 60
033 01 1850 00 00 60
034 01 00 300 00 60
035 01 -1850 00 00 60
036 01 -600 600 00 60
037 01 600 600 00 60
038 01 1850 00 00 60
039 01 00 -300 00 60
040 01 -1850 00 00 60
041 01 -300 -300 00 60
042 01 300 -300 00 60
043 01 1850 00 00 60
044 01 00 300 00 60
045 01 -1850 00 00 60
046 01 2150 00 00 60
047 01 00 1500 00 60
048 03 -2494 1529 00 60
049 M 99 i = 2494 j = 1271 k = 00
050 03 -2614 -1797 00 60
051 M 99 i = 00 j = 2800 k = 00
052 01 -5500 00 00 60
053 01 00 300 00 60
054 01 5600 00 00 60
055 01 150 300 00 60
056 01 -5750 00 00 60
057 01 00 300 00 60
058 01 6150 00 00 60
059 01 350 300 00 60
060 01 -6800 00 00 60
061 01 00 5000 00 60
062 01 300 00 00 60
063 M 17
B. PENJELASAN LANGKAH PROGRAM INKRAMENTAL
G 92 : Pergeseran titik referensi
x : 00 y : 00 z : 200
G 91 : Pemrograman inkramental
M 03 : Spindel fris hidup
G 01 : Interpolasi lurus
x : 00 y : 00 z : 200
G 25 : Pemanggilan sub program L : 9
G 25 : Pemanggilan sub program L : 9
G 01 : Interpolasi lurus
x : 00 y : 00 z : 600
M 05 : Spindel fris mati
M 30 : Program berakhir
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 00 y : 00 z : -200
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 00 y : 300 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 6500 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : -350 y : 300 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : -6150 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 00 y : 300 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 5750 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : -150 y : 300 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : -5600 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 00 y : 300 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 5500 y : 00 z : 00
G 03 : Interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam
x : 2614 y : -1797 z : 00
M 99 : Parameter interpolasi melingkar
I : 2614 J : 1003
G 03 : Interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam
x : 2494 y : 1529 z : 00
M 99 : Parameter interpolasi melingkar
I : 00 J : 2800
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 00 y : 300 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : -2150 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : -1200 y : 1200 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 1200 y : 1200 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 1850 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 00 y : 300 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : -1850 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : -900 y : -900 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 900 y : -900 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 1850 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 00 y : 300 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : -1850 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : -600 y : 600 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 600 y : 600 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 1850 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 00 y : -300 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : -1850 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : -300 y : -300 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 300 y : -300 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 1850 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 00 y : 300 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : -1850 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 2150 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi Lurus
x : 00 y : 1500 z : 00
G 03 : Interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam
x : -2494 y : 1529 z : 00
M 99 : Parameter interpolasi melingkar
I : 2494 J : 1271
G 03 : Interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam
x : -2614 y : -1797 z : 00
M 99 : Parameter interpolasi melingkar
I : 00 J : 2800
G 01 : Interpolasi lurus
x : -5500 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi lurus
x : 00 y : 300 z : 00
G 01 : Interpolasi lurus
x : 5600 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi lurus
x : -150 y : 300 z : 00
G 01 : Interpolasi lurus
x : -5750 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi lurus
x : 00 y : 300 z : 00
G 01 : Interpolasi lurus
x : 6150 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi lurus
x : 350 y : 300 z : 00
G 01 : Interpolasi lurus
x : -6800 y : 00 z : 00
G 01 : Interpolasi lurus
x : 00 y : 5000 z : 00
G 01 : Interpolasi lurus
x : 300 y : 00 z : 00
M 17 : Kembali ke program pokok
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
1. Mesin CNC TU-3A adalah mesin yang memungkinkan pemotongan benda kerja secara tiga dimensi. Pada mesin CNC TU-3A dikenal 2 macam system persumbuan yaitu :
• Persumbuan CNC TU-3A Vertikal
+z
+y
-x +x
-y
-z
• Persumbuan CNC TU-3A Horizontal
+y
+x
-z +z
-x
-y
2. Mesin CNC TU-3A berbeda dengan mesin fris konvensional baik dari segi operasinya maupun dari hasil produksinya.
3. Bagian-bagian mesin CNC TU-3A, serta fungsinya :
a. Saklar Utama, untuk menghidupkan dan mematikan mesin serta unit pengendali
b. Lampu kontrol menunjukkan suplai tenaga pada mesin
c. Tombol darurat untuk mendegah terjadinya kesalahan
d. Saklar pemilih untuk system persumbuan dan pelayanan.
e. Tombol putar untuk mengatur kecepatan sumbu utama.
f. Ammeter untuk menunjukkan pemakaian tenaga dari motor sumbu utama. Tenaga tidak boleh melebihi 2A untuk 220-240 Volt atau 4A untuk 100-110 Volt.
g. Tombol asutan untuk eretan memanjang, melintang dan tegak.
h. Tombol gerakan cepat untuk asutan bergerak cepat.
i. Tombol inchi/metric dan scalar untuk mengubah system persumbuan
j. Digital untuk pembacaan gerakan eretan
k. Saklar H/C untuk menampilkan layar program
l. Tombol DEL untuk menyetel ke titik nol
m. Tombol untuk memindahkan x ke y ke z tanpa eretan bergerak.
n. Tombol INP untuk memasukkan nilai-nilai program
o. Tombol M untuk melaksanakan hubungan keluar.
4. Pada mesin CNC TU-3A dikenal 2 jenis program yang digunakan yaitu :
a. Program Absolut
b. Program Inkramental
5.2. SARAN
1. Sebaiknya mesin yang ada di laboratorium lebih diperhatikan dalam perawatannya.
2. Sebaiknya mesin atau peralatan laboratorium yang telah rusak diperbaiki.
3. Pada saat asisten menerangkan tentang alat yang digunakan, ada baiknya jika asisten memperlihatkan alat tersebut kepada praktikan.
4. Sebaiknya praktikan lebih rajin asistensi, agar program yang dirancang tidak ada kesalahan sehingga saat mengaplikasikan semuanya berjalan lancar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar