A. Pengertian Workers Compensation (kompensasi pekerja)
Workers compensation atau kompensasi pekerja merupakan suatu bentuk asuransi yang memberikan kompensasi kepada pekerja yang mengalami kecelakaan selama proses pekerjaan berlangsung. Setiap pekerja memiliki hak untuk menuntut apabila terjadi kecelakaan akibat kelalaian yang ditimbulkan oleh perusahaan.
Kompensasi pekerja merupakan sistem perlinduangan berupa kompensasi yang tidak dalam bentuk imbalan, baik langsung maupun tidak langsung, yang diterapkan oelh prusahan kepada pekerja. Proteksi ini dengan memberikan rasa aman, baik dari sisi financial, kesehatan, maupun keselamatan fisik bagai pekerja sehingga pekerja dapat beraktivitas dengan tenang dan dapat memberikan kontribusi positif bagi peningaktan nilai tambah perusahaan.
Proteksi atau perlindungan pekerja merupakan suatu keaharusan bagi perusahaan yang diwajibkan oleh pemerintah melalui peraturan perudang – udangan. Dalam melaksanakan program prteksi, banyak perusahaan bekerja sama dengan perusahan asuransi yang memberikan peranggungan terhadap kemungkinan timbulnya masalah kesehatan, financial atau masalah lainnya yang dihadapi atau dialami oleh pekerja dan kelurganya di kemudian hari. Praktisnya, pemberian proteksi ini kualitasnya tidak sama diantara masing – masing pekerja, tergantung dari kedudukan dan tangguang jawab mereka masing – masing .
B. Faktor-faktor yang menentukan kompensasi pekerja
Pemberian kompensasi kepada pekerja dipengaruhi oleh berbagai factor, diantaranya:
1. Responsibility ( Tanggung Jawab)
Semaikin tinggi jabatan seorang karyawan dalam suatu perusahan, semakin besar pula tanggung jawab yang diembannya. Seorang CEO, sebagai pimpinan tertinggi dalam perusahaan, mengeban tanggung jawab paling besar terhadap kelangsugan usaha perusahan. Semakin tinggi tanggung jawab yang diemban oelh seorang, semakin tinggi pula proteksi yang diberikan oleh perusahaan. Sebagai contoh, Seorang Manager Treasury atau Branch Manger pada Bank memiliki tanggung jawab yang lebih tinggi dari pada Dealer yang bertugas di Dealing Room. Oleh karena itu, tingkat proteksi yang diberikan oleh perusahaan kepada Manager Treasury atau Branch Manager lebih tinggi dari Dealer, Mislanya dari Kualitas tunjangan kesehatan.
2. Skill (Keahlian)
Untuk kelangsungan usaha perusahaan, perusahaan membutuhkan karyawan yang memiliki keahlian khusus. Misalny, untuk bidang informasi, perusahaan membutuhkan tenaga akhli dibidang informasi teckhnologi yang menguasai teknologi computer. Keahlian mereka sangat spesifik, sehingga untuk mempertahankan agar mereka tetap bekerja di perusahaan tersebut, perusahaan menerapkan program proteksi yang layak dan bahkan kadang – kadang diatas rata – rata yang mampuh diberikan pesaing. Program proteksi yang diterapkan kepada pekerja yang memiliki keahlian khusus akan lebih tinggi dibangingkan dengan pekerja yang tidak memerlukan keahlian khusus, misalnya pekerja administrasi
3. Mental Effort (kerja Otak / Mental)
Karyawan yanglebih mengandalkan kemapuan kerja otak atu mental, misalnya analis, programmer, marketer, atau akuntan. Kelas pekerja seperti ini sering disebut dengan “White Collar” kelas pekerja ini biasanya memeperoleh tingkat proteksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas pekerja yang lebih mengandalkan kekuatan fisik (Blue Collar)
4. Physical Effort (Kemampuan Fisik)
Karyawan yang lebih mengandalakan kekuatan fisik (Blue Collar), misalnya satuan pengaman (Satpam), petugas kebersihan atau pekerja bangunan. Biasanya proteksi yang diberikan oleh perusahaan kepada mereka lebih difokuskan dalam bentuk perlindungan atas keselamatan kerja.
5. Work Condition (Kondisi Kerja)
Kondisi kerja yang diharapkan oleh pekerja untuk satu bidang industri sering kali berbeda. Sebagai contoh, kondisi kerja bagi pekerja dibidang perminyakan, yang bekerja di lepas pantai akan berbeda dengan kondisi kerja di darat. Semakin berat kondisi kerja yang dihadapi oleh pekerja, semakin tinggi program proteksi yang diterapkan.
6. Government Rule (Peraturan Pemerintah)
Pemerintah sebagai regulator biasanya membuat peraturan yang mengharuskan pengusaha atau perusahaan untuk memberikan perlindungan yang memadai bagi pekerja. Sebagai contoh, pemerintah mengaharuskan perusahaan memberikan perlindungan bagi pekerja melalui jaminan asuransi tenaga kerja atu yang dikenal dengan jamsostek. Melalui jaminan asuransi tersebut, pekerja yang di PHK, pekerja yang mengalami kecelakaan selama bekerja, atau yang sakti akan memperoleh santunan yang layak dari pihak asuransi. Selain itu, pemerintah juga mewajibkan perusahaan untuk memberikan hak cuti bagi penyegaran fisik dan mental pekerja.
C. Jenis Kompensasi yang Diberikan Kepada Pekerja
1. Peranan Imbalan Tidak Langsung
Imbalan tidak langsung adalah imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang tidak dikatikan dengan kinerja karyawan. Imbalan tidak langsung dapat dikelompokan dalam 2 (dua) bagian, yaitu Imbalan yang disyaratkan oleh ketentuan perundangan – undangan, seperti jaminan keamana, keselamatan dan kesehatan, dan Santunan.
Imbalan tidak langung dapat berperan dalam:
a. Pencarian Tujuan Sosial atau Masyarakat
b. Pencapaian Tujuan Perusahaan
c. Pencapaian Tujuan Karyawan
2. Pemberian Jaminan Asuransi
Resiko financial yang dihadapi oleh karyawan dan keluarga mereka dapat disebar atau dibervarifikasi melalui lembaga asuransi. Apabila resiko yang ditanggung tersebut benar – benar terjadi, maka perusahan asuransi akan memberikan jaminan atau pertanggungan kepada pekerja sesuai dengan jumlah polis ang telah disepakati. Jaminan asuransi yang dapat diberikan kepada karyawan antara lain :
a. Asuransi Kesehatan
Asuransi Keseahtan dapat berbentuk asuransi kesehatan umum, asuransi mata, asuransi gigi, dan asuransi kesehatan mental. Asuransi akan menanggung biaya – biaya tersebut sampai dengan jumlah tertentu. Hal ini akan memberikan rasa aman bagai karyawan karena mereka tidak perlu mengeluarkan dana secara penuh untuk proses penyembuhan. Premi yang dibayar perusahaan kepada perusahaan asuransi dipotong dari gaji karyawan setiap bulan dengan persentase tertentu.
b. Asuransi Medis
Asuransi medis membayar berupa biaya untuk pengobatan, kecelakaan, dan biaya rawat inap di rumah sakit sampai pada batasan atau besarnya polis. Sebagai tambahan, kebanyakan polis berisi daftar jaminan. Daftar ini menetapkan penyakit, kecelakaan, atau biaya opname yang ditanggung dan berapa biaya yang akan dibayar. Sebaliknya penanggung setuju untuk membayar semua atau sebagian biaya yang dikeluarkan (tergantung kesepakantan antarperusahaan dengan asuransi).
c. Perawatan Yang Diatur
Pemeliharaan kesehatan melalui HMO (Health Maintenance Organization) jika organisasi ini ada di daerah mereka dan pemberi kerja menawarkan bentuk manfaat pemeliharaan kesehatan lainnya. HMO adalah oraganisasi yang menyediakan fasilitas dan dokter mereka sendiri.
d. Jenis kesehatan Lain seperti
- Asuransi penglihatan
Perawatan mata yang mencakup pengujian dan kacamata adalah suatu jenis jaminan yang sedang berkembang.
- gigi,
Polis asuransi gigi lingkupnya cenderung menjadi kecil. Di samping sudah dikurangi oleh ketentuan asuransi perusahaan
- kesehatan mental
Jaminan asuransi kesehatan mental adalah untuk membayar psikiater oleh penyuluhan (konseling). Walaupun kebanyakan polis mempunyai batas khusus, kelihatannya ini cenderung akan menjadi asuransi kesehatan mental yang diadakan oleh perusahaan
e. Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa berbeda dengan asuransi kesehatan, dimana asuransi jiwa hanya menganggung diri pribadi karyawan. Pemberian asuransi jiwa akan dapat memberikan rasa aman bagi pekerja dalam bentuk proteksi polis kepada keluarga karyawan apabila terjadi kecelakan kerja yang dapat menghilangkan nyawa karyawan atau karyawan mengalami cacat permanent sehingga tidak dapat bekerja secara permanent
f. Asuransi Karena Ketidak mampuan Fisik atau Mental Karyawan
Apabila karyawan mengalami ketidak mampuan fisik atau mental sehingga tidak dapat bekerja secara penuh, secara ekonomis perusahaan tidak mungkin membiayai karyawan yang tidak produktif. Oleh karena itu, perusahan mengikutsertakan karyawan dalam program asuransi.
g. Jaminan Asuransi Lain
Program kelompok membuat beberapa perusahan untuk menyediakan berbagai program asuransi yang lain. Asuransi yang sah menurut undang – undang memberikan kemudahaan kepada karyawan.
3. Jaminan Keamanan Karyawan
Disamping mengikutsertakan pekerja dalam program asuransi, terdapat program – program non-asuransi yang dapat memberikan jaminan keamanankepada pekerja. Program ini dapat memberikan keuntungan bagi karyawan, baik sebelum masa pension maupun pada saat pensuin. Program nonasuransi yang dapat diadopsi oleh perusahaan adalah :
a. Jaminan Terhadap Pendapatan Atas Pekerjaan
Kehilangan pekerjaan (baik karena PHK atau sebab lain) akan memberikan dampak buruk bagi ekonomi rumah tangga karyawan. Dampak buruk ini dapat diminimalisir dnegan menerapkan program jaminan pendapatan bagi pekerja.
b. Jaminan Pensiun
Pensiun diberikan bagi karyawan yang telah bekerja di perusahaan untuk masa tertentu. pensiun merupakan salah satu program perusahaan dalam rangka memberikan jaminan keamana financial bagi karyawan yang sudak tidak produktif.
- Membuat Program Pensiun
- Pensiun Dini
- Penasehat Pensiun
c. Masa Persiapan Pensiun
Perusahaan umumnya menetapkan batas usia pension bagi karyawan. Umumnya, karyawan akan pension dari perusahaan pada usia 55 tahun. Biasanya, sebelum mencapai usia pension tersebut, perusahan melaksanakan program yang disebut Masa Persiapan Pensiun.
d. Lembaga Dana Pensiun
Dalam rangka menjalankan program pension yang ditetapkan oleh perusahaan, perusahaan dapat membentuk suatu lembaga yang mengurus pension karyawan , yang sering disebut dengan Dana Pensiun.
4. Tujangan Berupa Istirahat Kerja
Beberapa bentuk Istirahat Kerja adalah :
a. Istirahat Selama Jam Kerja
Beberapa bentuk tunjangan istirahat kerja umumnya ditemi selam jam kerja, seperti waktu istirahat, waktu makan, dan waktu untuk melaksanakan Ibadah. Istirahat dari kegiatan fisik dan mental akan dapat mengembalikan kembali kesegaran dan energi pekerja sehingga meraka dapat meningkatkan produktivitas kerja.
b. Cuti Sakti
Memberikan kompensasi kepada pekerja bila dia tidak bekerja dikarenakan sakit. Kebanyakan kebijakan cuti memberikan kompensasi penuh bagi sejumlah khususnya sakit yang diizinkan, biasanya sampai kira – kira 12 hari pertahun.
c. Cuti dan Liburan
Perusahaan menerapkan kebijakan memberikan cuti dan liburan kepada karyawan selama beberapa hari dalam satu tahun dan memberikan keompensasi kepada meraka selama masa tersebut.
d. Bebas Dari Kejadiran
Bebas dari kehadiran biasanya diberikan dalam hal karyawan (wanita) sedang hamil, sakit yang memerlukan istirahat tambahan, tugas pengadilan dan lain – lain.
e. Asuransi Pengangguran
Tunjangan pengangguran tidak berarti untuk semua karyawan yang dilepas, hanya mereka yang diberhentikan bukan karena kesalahan mereka sendiri.
5. Tunjangan Berupa Pengaturan Kerja
Beberapa bentuk dari tunjangan penaturan kerja adalah :
a. Waktu kerja yang lebih pendek
Beberapa perusahaan yang telah menerapkan kebijaksan waktu kerja yang lebih pendek dan berhasil meningkatkan produktivitas kerja.
b. Fleksibilitas Waktu
Fleksibilitas waktu adalah kebijakan perusahaan untuk memberikan kebebasan bagi karyawan untuk memulai dan mengakhiri aktivitas kerja, sepanjang telah memenuhi jangka waktu kerja tertentu.
c. Pembagian Kerja
Pembagian kerja merupakan program kerja yang diterapkan perusahaan dengan menempatkan satu atau lebih karyawan untuk mengerjakan pekerjaan yang sama, tetapi pada jam kerja yang berbeda, bahkan bias pula pada hari sabtu atau minggu yang berbeda
6. Berapa Bentuk Santunan Pekerja
Beberapa perusahaan memberikan berbagai bentuk santunan kepada karyawan, yang merupakan strategi dari divisi SDM dalam rangka meningkatkan loyalitas dan produktivitas karyawan. Berapa bentuk santunan yang umumnya diberikan adalah :
a. Santunan Pendidikan
Beberapa perusahaan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM memberikan santunan dalam bentuk biaya pendidikan bagi karyawan yang memenuhi kulifikasi tertentu
b. Santunan Keuangan
Salah satu program pemberian satunan kepada karyawan adalah memberikan diskon (potongan Harga) kepada karyawan.
c. Santunan Sosial
Beberapa perusahaan juga memberikan santunan kepada karyawan yang menghadapi permasalahan individu maupun keluarga dalam hal mereka mengadapi permasalahan ketergantungan alkohol, narkotika atau malalah keluarga lainnya. Permasalahan ini berdampak serius terhadap kinerja kayawan. Salah satu contoh santunan sosial dari Perusahaan yaitu :
- Pengasuhan Anak
Pengasuhan anak adalah tanggung jawab bersama. Saat ini makin banyak perusahaan memberikan berbagai jenis bantuan pengasuhan anak kepada pekrja mereka
- Perawatan Lansia
Bantuan – bantuan yang diberikan berkisaran dari program penyediaan informasi, hingga asuransi perawatan khusus
- Bantuan Relokasi dan Perumahan
Sejalan dengan terus meningkatnya biaya perumahan, makin banyak perusahaan mempertimbangakan perumahan sebagai suatu tunjangan kepada pekerja
D. Kompensasi Pekerja Di Berbagai Negara
1. Australia Selatan
Di Australia Selatan undang-undang disahkan pada tahun 1986 disebut Rehabilitasi dan Undang-Undang Kompensasi Pekerja. Corporation WorkCover of South Australia WorkCoverSA memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan Undang-Undang.
2. New South Wales
Di New South Wales, pekerja kompensasi diatur oleh Undang-Undang Kompensasi Pekerja 1987. WorkCover New South Wales adalah kewenangan hukum dalam portofolio Menteri Keuangan. Tujuan utamanya adalah untuk bekerja dalam kemitraan dengan komunitas New South Wales untuk mencapai tempat kerja yang aman, efektif kembali bekerja dan keamanan bagi pekerja terluka.
3. Victoria
Kompensasi Pekerja dikelola di Victoria oleh Worksafe Victoria “yang memiliki peran pengelolaan keamanan sistem kerja Victoria. tanggung jawab luas adalah karyawan membantu menghindari kecelakaan kerja terjadi, penegakan kerja kesehatan Victoria dan hukum keselamatan, penyediaan tempat kerja harga asuransi cedera cukup bagi pengusaha , membantu pekerja terluka kembali ke angkatan kerja dan mengelola “skema kompensasi pekerja dengan memastikan pengiriman yang cepat dari layanan yang tepat dan mengadopsi praktik keuangan yang bijak.
4. Tasmania
Kompensasi Pekerja Tasmania dikelola oleh WorkCover Tasmania yang mengambil peran secara serius dalam Pekerja Kompensasi. WorkCover Tasmania memantau dan memastikan keselamatan dan pencegahan termasuk publikasi memproduksi, seminar pendidikan, membantu bisnis dengan layanan konsultasi, mengawasi akreditasi praktisi medis, memastikan bahwa karyawan diasuransikan dan berlisensi dan juga mempromosikan acara khusus.
5. Kompensasi Pekerja di Brasil
Kompensasi pekerja disebut Instituto Nacional melakukan Seguro Sosial – INSS adalah asuransi sosial bagi mereka yang berkontribusi. Ini adalah institusi publik yang bertujuan untuk mengenali dan memberikan hak kepada pemilik tersebut. Jumlah ditransfer oleh INSS digunakan untuk menggantikan pendapatan wajib pajak pekerja, ketika ia kehilangan kemampuan untuk bekerja, karena sakit, cacat, usia, kematian, pengangguran paksa, atau bahkan bersalin dan penjara. Gaji Selama 15 hari pertama pekerja dibayarkan oleh majikan dan setelah itu oleh INSS, sementara ketidakmampuan untuk bekerja berlangsung. Hal ini sampai dengan 75% dari upah pekerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar